Sunday, August 18, 2013

Bingkisan pensucian hati

Penyakit hati akan menghilangkan kebahagiaan yang ada dalam dada manusia, menghilangkan rasa syukur atas kurniaan nikmat Allah SWT yang kita terima, dan memutuskan tali silaturrahim dengan sesama umat islam. Sedemikian bahayanya penyakit ini, maka setiap orang beriman akan senantiasa melakukan perhitungan (muhasabah) amalan dengan dirinya. Pada setiap waktu shalat yang dilakukannya, adalah kaedah untuk membersihkan hati, meluangkan masa waktu untuk berdzikir kepada Allah, karena dengan dzikir-lah keluasan dan kelapangan hati akan kembali. Dan di antara pembersih hati yang paling berkesan bagi kaum muslimin adalah membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya dialah ubat dari Allah SWT yang akan menawarkan hati yang sakit.

Membaca Al-Qur’an, membawa hati hampir kepada Allah. Dibaca dengan sungguh-sungguh, seorang muslim akan merasakan ketentraman apabila ia menyedari atas apa yang dilakukannya, ia tengah membaca apa yang disampaikan Allah SWT, penciptanya, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semakin sungguh-sungguh ia membaca dan meresapi bacaan Al-Qur’an, ia akan semakin merasakan kedekatan kepada Allah SWT. Pada saat hati terasa hampir dengan Allah, ketenteraman akan terhasil dalam hati, sebab tidak akan ada lagi yang kekhuatiran (syak wasangka) kepada allah swt, semua harapan bergantung kepada Allah swt.

Manusia yang berharap keredhaan Allah swt semata mata, terlepas dari kekhawatiran atas kelakuan manusia. Manusia yang mengikatkan diri hanya kepada Allah, adalah manusia yang bebas (menyekutukannnya) dari selain Allah . Bebas dari berharap kepada makhluk, terlepas dari keinginan untuk dipuji, dipandangmulia, dan diberi pengiktirafan.

Hati yang mengenal Allah (ma’rifatullah) adalah hati yang terbebas dari penyakit. Melalui bacaan Al-Qur’an, seorang muslim akan semakin kenal dengan Allah (iaitu puncak iman hakiki), merasakan kehadiran dan hampir dengan Maha Esa. Inilah sebaik-baik penawar bagi hati manusia (yang ada kekotoran penyakit hati). Pada saat yang sama, ia tidak akan merasakan kebosanan dalam menjalani hidup ini (menjadi hidup lebih bermakna dan akan mendapat perlindungan allah swt), sebab Al-Qur’an menunjukkan jalan yang harus ditempuh. Tiada kesedihan dari setiap usaha dan perjuangan dalam hidupnya, karena Al-Qur’an memberikan harapan atas balasan yang terbaik dan adil.

Hidup dalam petunjuk, adalah kehidupan bebas dari sifat putus asa, kekecewaan, dan keluh resah , bosan. Itulah sifat hati yang dirahmati Allah SWT. Bila hati senantiasa diisi oleh ma’rifatullah, tidak ada tempat lagi bagi berbagai penyakit untuk tumbuh dan berkembang. Hati yang senantiasa ma’rifatullah, akan membersihkan penyakit yang ada. Seorang muslim yang senantiasa membaca Al-Qur’an, dengan bacaan yang baik, memahami, dan menghayatinya, adalah mereka yang senantiasa menjaga dan menghidupkan hatinya.

Semua itu, akan memiliki pengaruhnya bila ia telah beriman kepada Allah, 
kepada Al-Qur’an. Keimanan kepada Allah dan membaca Al-Qur’an, akan saling memberi sokongan dan mengukuhkan Keimanan dengan membaca Al-Qur’an, dan dengan membaca Al-Qur’an akan memberikan pengaruhnya yang besar kepada setiap seorang mukmin. Tanpa keimanan, kesungguhan dalam mempercayai apa yang dibacanya, sangatlah sedikit bacaan itu akan memberikan perubahan pada kehidupan. Al-Qur’an, bukanlah mantera-mantera yang dapat berpengaruh, walau tanpa memahami maknanya. Al-Qur’an ini, adalah petunjuk hidup, kalam allah swt kepada manusia yang akan menghilangkan berbagai penyakit hati dan melimpahkan rahmatNya, apabila dibaca dengan keimanan, dihayati dalam kehidupan ini, dan diamalkan dengan kesungguhan. Segala kandungan isi Al-Quran dalam kehidupan pembaca al-quran, nascaya pembaca tersebut akan merasakan nikmatnya iman.

Sabda Rasulullah saw ketika menjawab pertanyaan Jibril as tentang iman,

“Iaitu engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan Hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik mahu pun yang buruk.” (HR. Muslim, 1/37 dan al-Bukhari, 1/19-20).

Firman Allah swt

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kewajipan, akan tetapi sesungguhnya kewajipan itu adalah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab- kitab, dan nabi-nabi...” (Al-Baqarah: 177).

Bacalah Al-Qur’an dengan penuh keimanan,amal kan zikir (bertasbih) diwaktu sempit (selepas waktu solat subuh hingga waktu syruk)waktu terbit fajar dan {selepas asar (pukul 6 atau 6.30 petang} sehingga terbenam fajar (pukul 7.00 mlam) ,serta waktu malam selepas solat isyak , luangkan masa dalam 1/2 jam sahaja sudah memada'i, Amalkan selalu bertasbih dalam kehidupan.Amalkan bacaan Surah Yasin , Zikir yasin serta Doa Yasin (Doa keselamatan).

Daripada Ibnu Abbas r.a., Nabi SAW telah bersabda: “Adalah saya suka kalau surah Yaasiin dalam hati setiap insan daripada umatku.” (Riwayat Bazzar, Ibnu Katsir).

Insyaallah amalan ini akan membersihkan hati dari penyakit , menghidupkan hati dan mendapat pahala, sehingga kehidupan seorang muslim mendapat petunjuk (hidayah)yang jelas dan nyata, dan penuh rahmat. Merasa kemanisan iman hakiki.Insyaallah. Dengan Izin Allah swt.

No comments:

Post a Comment